This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 25 Februari 2019

LAWAN HOAX PEMILU DENGAN TAGLINE PEMILU PURPLE (PURE AND PRINCIPLE)


Atmosfer panasnya persaingan jelang pesta demokrasi terbesar di Indonesia kini semakin kita rasakan hampir setiap harinya. Memanasnya situasi politik jelang penyelenggaran PEMILU 2019, tidak terlepas dari adanya peran berita bohong atau yang lebih kita kenal dengan istilah "hoax". Berita bohong atau “hoax” banyak mewarnai perbincangan masyarakat jelang PEMILU 2019 akhir-akhir ini. Hal ini tentu saja akan menjadi ancaman tersendiri dalam suksesnya penyelenggaraan PEMILU 2019.

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) juga telah mencatat penyebaran kabar bohong atau hoaks akan semakin meningkat jelang Pilpres 2019. Berdasarkan data Mafindo selama Juli-Agustus 2018, hoaks politik paling banyak dibandingkan isu lainnya. Mafindo mencatat terdapat 230 hoaks yang terklarifikasi sebagai disinformasi selama periode Juli-September 2018. Rinciannya, hoaks pada Juli 2018 sebanyak 65 konten, Agustus 2018 sebanyak 79 konten, dan meningkat menjadi 107 konten pada September 2018.

Jika berkaca pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, maka hoax dinilai menjadi ancaman yang serius jelang PEMILU 2019. Hal tersebut dipertegas oleh pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) dengan menunjukkan data bahwa ada sebanyak 62 konten hoax terkait Pemilu 2019 diidentifikasi telah terjadi selama Agustus-Desember 2018. Hoax paling banyak teridentifikasi pada bulan Desember 2018.

Sarana yang paling banyak digunakan untuk menyusun hoaks itu, yakni narasi dan foto (50,43%), narasi (26,96%), narasi dan video (14,78%), dan foto (4,35%). Dari jumlah tersebut, hoaks paling banyak disebarkan di Facebook (47,83%), Twitter (12,17%), Whatsapp (11,74%), dan Youtube (7,83%).

Tidak cukup sampai disitu, bahkan memasuki fase kuartal pertama tahun 2019, kita telah banyak menerima informasi seputar hoax yang beredar utamanya mengenai Pilpres 2019. Artinya tidak dapat kita bendung lagi bahwa cepatnya pertumbuhan era digitalisasi jutru menjadi bagian yang memiliki peran besar dalam gencarnya arus persebaran hoax di sosial media. Dan kini memunculkan perspektif yang beragam di kalangan masyarakat terhadap isu politik jelang PEMILU 2019.

Ada yang santai menanggapi isu tersebut, ada pula yang naik pitam hanya karena tidak terima jika paslon pilihannya mendapatkan fitnah-fitnah yang bertebaran akibat hoax tersebut sehingga menimbulkan beragam pola interaksi yang pro dan kontra terhadap dukungan salah satu paslonb tersebut. Jika demikian yang terjadi akankah kita mampu memerangi hoax demi menyelenggarakan PEMILU yang damai, berkualitas dan bermartabat ?

Hal yang sejatinya patut kita sadari setiap menjelang tahun politik yaitu bahwasanya PEMILU adalah bagian dari demokrasi di Indonesia sebagaimana diatur dalam perundang-undangan. Oleh karena itu, semestinya demi mendukung suksesnya penyelenggaraan PEMILU, publik seharusnya tidak lantas bersih tegang hanya karena menjadi pendukung yang tengah mengampanyekan jagaoannya, mereka harus diberikan pemahaman bahwa persaingan menjelang pemilu adalah hal yang biasa saja.

Tidak elok rasanya jika kita sebagai penentu calon pemimpin masa depan justru tidak objektif dan mudah terprovokasi pada berita-berita yang disebarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut. Karena sejatinya yang perlu kita nilai untuk memimpin Indonesia di masa yang akan dating adalah perihal pertarungan harus mengedepankan ide dan gagasan sebagai upaya mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Oleh karenanya, tagline “PEMILU PURPLE (Pure and Principle)” merupakan bentuk sederhana yang mesti dimakanai oleh seluruh komponen masyarakat di negeri ini, bahwasanya “PURPLE” adalah singkatan dari kata pure yang berarti murni dalam Bahasa inggris dan principle berarti prinsip juga dalam Bahasa inggris.

Jika ditarik lurus benang merahnya, makna kata “Murni” disini menjelaskan bahwasanya PEMILU merupakan hal yang menjadi bagian alami dan penting untuk diselenggarakan di negeri ini. Oleh karena itu, segala macam perselisihan yang menyebabkan rusaknya keutuhan bangsa akibat berbagai isu yang beredar dalam penyelenggaraannya, akan merusak nilai-nilai yang murni kita bangun untuk meneruskan perjuangan dalam asas pembangunan nasional berkelanjutan yang jauh lebih baik.

Selanjutnya, makna kata “Prinsip” memberikan penekanan pada semua pihak, baik itu penyelenggara, pengawas, pelaku politik serta pendukungnya mesti berprinsip dengan tegas untuk menaati aturan yang berlaku. Jika masing-masing dari kita memiliki prinsip yang baik terhadap penyelenggaraan pemilu maka dapat dipastikan bahwa prinsip tersebut akan mengantarkan kita sebagai negara yang bermartabat, negara yang damai dan negara yang berkualitas. Karena kita berprinsip untuk menjunjung tinggi berbagai asas-asas dalam penyelenggaraan PEMILU dan menjadikan diri kita tidak mudah menelan mentah-mentah informasi yang tidak jelas sumbernya dan membuktikan bahwa hoax bukanlah lawan sepadan untuk meruntuhkan NKRI jelang penyelenggaraan PEMILU nantinya.

Tagline PEMILU PURPLE adalah warisan sederhana yang harus diterapkan di negeri ini, kita sebagai warga negara yang baik, sah saja memberikan dukungan terhadap pilihan kita dalam dunia politik, akan tetapi prinsip pelaksanaannya memiliki mekanisme yang mengatur di dalamnya. Sehingga mewujudkan Sukses PEMILU Indonesia yang damai, bermartabat dan berkualitas bukanlah hanya tugas penyelenggara dan pengawas saja, melainkan butuh partisipasi kita sebagai rakyat.

Karena sejatinya, demokrasi terlahir dari, oleh dan untuk rakyat. Artinya segala keputusan apapun yang diputuskan dalam demokrasi, akan menjadi bagian yang harus kita terima dan senantiasa kita jaga serta rawat agar Indonesia menjadi negara yang lebih baik di masa-masa yang akan datang.


Untuk mewujudkan semua itu, mari Bersama kita lawan hoax yang beredar dengan tagline “PEMILU PURPLE (Pure and Principle)”. Dan jangan lupa perkaya literasi bukan sekedar imajinasi, karena hoax tumbuh akibat imajinasi yang tidak didukung oleh literasi.

Kamis, 25 Oktober 2018

SENTRA IKM TANGGULANGIN: REVITALISASI, STRATEGI JITU UNTUK BANGKIT MENDUNIA ?

 

Kegiatan industri ekonomi kreatif kini kian menjadi bagian peranan penting sebagai tombak pembangunan perekonomian Indonesia. Seperti kita ketahui bersama bahwa wilayah Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) Tanggulangin pernah menjadi bagian sejarah kelam di Indonesia akibat musibah lumpur lapindo yang terjadi pada tahun 2006 silam.

Dibalik fenomena itu, Sentra IKM Tanggulangin yang terkenal dengan ciri khas kerajinan dari kulitnya mulai kehilangan segmen pasar penjualan produknya. Seiring berjalannya waktu invasi teknologi digadang-gadang menjadi persoalan utama bahwa masyarakat kini mulai merambah situs jual beli online sebagai tren pemasaran era digital. Hal itulah yang menyebabkan pendapatan masyarakat di wilayah Tanggulangin untuk beberapa waktu berjuang menyudahi musim panceklik yang terjadi.

Kini perhatian pemerintah tengah digalakkan sebagai bagian perwujudan membangun kesejahteraan Sentra IKM Tanggulangin. Salah satunya dengan revitalisasi kawasan tersebut dengan rebranding yang mengangkat konsep 3 in 1 (Three in One), dimana dalam konsep tersebut akan menjadikan kawasan Sentra IKM Tanggulangin sebagai destinasi tujuan wisata baru di Sidoarjo, Jawa Timur.

Adapun cakupan konsep tersebut terdiri dari wisata belanja, wisata budaya dan kuliner serta wisata edukasi industri. Gagasan tersebut tentu akan menjadi titik kebangkitan dan daya tarik tersendiri untuk berbagai kalangan agar lebih mengenal dan mengetahui tidak hanya sejarah kelam yang pernah terjadi di wilayah tersebut, akan tetapi juga akan menonjolkan sisi baru ke dalam rebranding tersebut.

Komitmen kuat untuk memulai proses kebangkitan tersebut digagas langsung oleh Kementerian Perindustrian dengan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur untuk melaksanakan program Revitalisasi Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kecamatan Tanggulangin. Sasaran dari program revitalisasi tersebut, antara lain untuk memacu produktivitas dan daya saing dari para perajin yang mayoritas memproduksi barang jadi kulit.

Lewat revitalisasi ini tentu para perajin di sentra IKM Tanggulangin akan ikut serta sebagai bagian terpenting dalam aspek penguatan rebranding program ini. Dan tujuan akhir dari gagasan ini tentunya dengan harapan bahwa masyarakat akan terbantu dari segi penjualan dan wilayah Tanggulangin akan terkenal citra barunya sebagai kawasan wisata terpadu.

Sebuah mimpi yang patut diperjuangkan, optimisme membangun kawasan yang terkenal akan kualitas kerajinan kulitnya akan berupaya meningkatkan segmentasi penjualannya hingga mancanegara dan menunjukkan sekali lagi bahwa kualitas produk dalam negeri tetap akan mampu bersaing di kancah Internasional.

Untuk mengasah mimpi dan mewujudkan hal-hal tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama perlu adanya peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah Sentra IKM Tanggulangin dengan pendidikan dan pelatihan digital marketing,  hal ini menjadi tolak ukur penting mengingat kini invasi era ekonomi digital kian marak merambah banyak kalangan wirausaha. Tentu saja selain segi kualitas yang ingin ditunjukkan, SDM yang ada juga perlu belajar sesuatu yang baru dalam strategi pemasaran.

Uraian singkat tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa perkembangan teknologi informasi dan penetrasi internet di pelosok daerah telah mendorong pertumbuhan pengguna internet di Tanah Air. Bila dibanding negara lain, pertumbuhan pengguna internet Indonesia tidak hanya melampaui rata-rata, tapi juga merupakan yang tersebesar di dunia. Menurut survei We Are Social (2017), pengguna internet di Indonesia mencapai 132,7 juta atau 51 persen dari total populasi. Angka itu mengalami pertumbuhan 51 persen atau 45 juta pengguna dalam kurun waktu satu tahun. Indonesia berada di posisi teratas, diikuti Filipina dan Meksiko yang tumbuh sebesar 27 persen. Dari jumlah itu, sebanyak 106 juta (40 persen) orang aktif di media sosial. Telephone seluler (ponsel) menjadi media yang dipilih untuk mengakses media sosial yaitu sebesar 92 juta.

Tingginya pertumbuhan pengguna internet itu juga diimbangi dengan tingginya pemilik ponsel yaitu sebesar 91 persen populasi Indonesia. Sedangkan pengguna smartphone berjumlah 47 persen. Dapat disimpulkan bahwa laju era digital akan berbanding lurus dengan tingginya tingkat penggunaan smartphone tersebut.

Jika kita tidak berpikir maju, maka kita akan kalah digerus waktu dengan kecanggihan teknologi saat ini. Oleh karena itu, dalam strategi revitalisasi hendaknya rebranding akan memberikan berbagai kemudahan dan daya tarik tersendiri dari segi penjualan dengan konsep kawasan wisata terpadu tersebut.

Karena pada dasarnya menarik orang lain untuk hadir di tempat dan bertatapan langsung dengan wajah penjual menjadi tantangan tersendiri untuk saat ini. Jika rebranding tidak memanfaatkan digitalisasi dalam menarik minat konsumen maka kebangkitan ini tidak akan menjadi tolak ukur kemajuan dalam upaya membangkitkan Sentra IKM Tanggulangin tersebut.

Singkat cerita, optimisme sangatlah perlu dihadirkan dalam inovasi. Akan tetapi, mendesain gagasan baru dengan perhitungan langkah yang tepat akan memberikan kemudahan dalam membangkitkan sektor ekonomi kreatif yang ada di Sentra IKM Tanggulangin tersebut. Komitmen kerjasama banyak pihak terkait akan menjadi acuan utama dalam tolak ukur keberhasilannya. Sebagai saran menciptakan aplikasi berbasis digital tentang Sentra IKM Tanggulangin akan menjadi strategi pemasaran yang baik dalam membangun rebranding tersebut.

Sebagai seorang muslim, banyak dari kita bisa belajar dari makna Firman Allah Swt dalam Qur’an Surah Ar-Rad ayat 11 berikut ini :

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak merubah keadaan suatu kaum yang berada dalam kenikmatan dan kesejahteraan, sehingga mereka merubahnya sendiri. Juga tidak merubah suatu kaum yang hina dan rendah, kecuali mereka merubah keadaan mereka sendiri. Yaitu dengan menjalankan sebab-sebab yang dapat mengantarnya kepada kemulian dan kejayaan. Inilah yang dijelaskan Allah dalam firman-Nya:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” [Ar-Ra’d/13:11].


Minggu, 30 September 2018

IMPIAN MENCARI TEMAN BAHAGIA BERSAMA ASUS ZENBOOK UX331UAL

Dalam sebuah perjalanan, kita akan selalu menemukan serpihan kenangan yang ingin kita abadikan selama-lamanya. Ya hampir semua orang saat ini memiliki rutinitas serupa. Tak lengkap rasanya di era serba digital saat ini, dimana semua orang bisa melakukan berbagai hal sekaligus dengan menggunakan sebuah perangkat yang mampu melakukan berbagai tugas dalam waktu yang bersamaan atau kita kenal dengan istilah multi tasking.

Multi tasking kini mengambil peranan penting dalam hidup ini termasuk diri saya pribadi sebagai pengguna yang menyukai berbagai user experience dari sebuah gadget untuk memenuhi keperluan dalam kegiatan sehari-hari. Tentu sebuah gadget yang mampu melaksanakan multi tasking menjadi sangatlah penting dan dibutuhkan kapan pun dan dimana pun kita berada.

Memiliki hobi dan pekerjaan yang memanfaatkan teknologi gadget setiap harinya. Rasanya user experience yang saya dapat dengan menggunakan laptop saya saat ini masih belum memenuhi ekspektasi saya pribadi.

Bukan meremehkan, tetapi kita ketahui bersama bahwa teknologi terus berkembang setiap waktu. Dan ketika semua hal mulai terasa baru dan kita sulit mengadaptasinya kita bak terjebak dalam masa lalu dan berusaha menjalankan segalanya dengan cara yang lama. Ada beberapa hal yang selalu mengganggu saya dengan menggunakan laptop saat ini sebagai daily driver. Pertama, karena sudah lebih dari 5 Tahun penggunaan, sehingga kini kinerja dan performa dari laptop saya mulai menurun dan kurang gesit untuk menyokong aktivitas saya dalam hal menulis, presentasi dan juga hal-hal yang berhubungan dengan editing dan juga desain grafis. Ditambah lagi dengan performa baterai yang kini sudah tidak mendukung fleksibilitas untuk kemana-mana, menjadikan semua terasa rumit karena harus stand by dengan stop kontak dan charger laptop kemanapun saya ingin bepergian.

Saya yakin pasti diantara kalian yang membaca tulisan ini pasti ada yang memiliki user experience yang sama seperti yang saya tulis. Lalu adakah hal lain yang ingin dilakukan untuk menutupi semua kekurangan itu ?

Jawabannya pasti ada. Kenapa ? Karena gadget sebagai daily driver adalah kebutuhan mutlak di era serba digital saat ini, bak menemukan seorang teman yang mampu mendukung dan menunjang segala aktivitas harianmu. Tentu kamu pasti memiliki impian untuk mencari seorang teman yang bisa membuatmu bahagia. Itulah alasan mengapa banyak orang yang mengandaikan gadget sebagai teman terbaik dalam hidupnya, karena bak seorang teman yang setia gadget yang berkualitas akan menjadi pendukung dan penunjang performa dirimu dalam aktivitas sehari-hari. Menarik bukan ? Kira-kira ada nggak ya laptop yang bisa menjadi simbol untuk memenuhi ekspektasi kamu yang dalam keseharian bisa menjadi teman bahagia setiap waktu ?


Lewat kompetisi blog yang diadakan oleh http://www.travelerien.com saya menemukan setitik harapan untuk memenuhi ekspektasi tersebut. Penasarankan kenapa ? Tentu saja ada sesuatu hal yang menarik disana dan membuat rasa penasaran saya untuk menelusuri lebih jauh sebuah gadget yang bisa jadi daily driver sekaligus teman bahagia dalam kehidupanku sehari-hari. Buat kalian yang belum kenal produk besutan Brand Asus yang satu ini yaitu ASUS ZenBook UX331UAL, Yuk kita simak apa aja sih yang jadi keunggulan utama dari calon daily driver satu ini ?

1.      Desain Mantap dengan Material Berkualitas
Sebagai salah satu brand gadget terkemuka yang terkenal di berbagai negara khususnya di Indonesia. Asus tiada henti-hentinya membuat kita merasa terperangah dan ingin terus mengikuti perkembangan teknologi yang dikembangkan oleh Asus. Kali ini dengan memboyong ASUS ZenBook 13 UX331UAL, laptop satu ini menujukkan segi kualitasnya dengan memiliki ketebalan yang sama seperti saudaranya, ZenBook UX331UN yakni hanya 13,9 milimeter. Akan tetapi ia berhasil menjadi laptop dengan desain yang lebih ringan dari saudaranya yakni hanya menembus angka di bawah 1 kilogram untuk bobot keseluruhan. Tepatnya, hanya 985 gram saja. Udah pasti ringan gak tuh.
Hal tersebut tidak terlepas oleh material yang digunakan dalam konstruksinya yaitu  magnesium alloy yang sangat ringan dan penggunaan integrated graphics yang dinilai sebagai penyebab laptop menjadi lebih sejuk, lebih hemat energi sehingga bobot yang ditawarkan pun menjadi lebih ringan. Kalau sudah begini kurang fleksibel apa coba ? Dan yang paling penting dari keseluruhan desain ASUS ZenBook 13 UX331UAL yaitu, ia dijamin tangguh setelah dinyatakan lolos pengujian berat standar daya tahan military-grade MIL-STD 810G untuk memastikan perangkat dapat dioperasikan di berbagai kondisi lingkungan. Tak hanya itu, ia juga telah melewati pengujian internal ASUS yang sebenarnya pun sudah melampaui standar industri.

2.      Performa yang Mumpuni
Selain dari segi desain dan materialnya. Performa yang ditawarkan oleh Laptop ASUS ZenBook 13 UX331UAL ini terbilang sangat meyakinkan. Mengapa ? Desain yang ringkas dengan layar berukuran 13,3 inci dan resolusi Full HD tentu saja akan memanjakan kita dengan user experience yang sangat baik. Dengan ukuran layar tersebut saturasi warna dan tingkat kejernihan layar yang ditampilkan akan jauh lebih baik dibandingkan dengan laptop lainnya yang masih menggunakan resolusi HD dan dibawahnya. Buat kamu yang setiap hari selalu menghabiskan waktu dengan gadget tentu akan merasa semeringah setiap kali menatap kualitas visualisasi yang ditampilkan pada layar laptop ini.
Dari segi audio, kualitas suara yang dihasilkan juga turut ambil andil dalam memberikan kesan yang baik pada laptop satu ini. Menyematkan fitur yang menjadi fitur unggulan Asus sendiri yaitu Sonic Master Technology, buat pengguna Asus pasti sudah merasakan betapa baiknya kualitas audio yang dihasilkan melalui speaker yang disematkan ke dalamnya. Penasaran kan ?
Selain itu, berbicara soal performa. Nilai tambah produk satu ini dibuktikan dengan adanya fitur Wi-Fi Master. Dengan adanya Wi-Fi Master, pengguna bisa menikmati streaming video FullHD YouTube yang lebih lancar pada jarak 300 meter atau lebih, atau setidaknya pada jarak 225 meter meski ada interferensi dari perangkat USB 3.0. Jarak ini sekitar 65 meter lebih jauh dibandingkan dengan laptop lain pada umumnya yang tidak memiliki Wi-Fi Master. Siapa sih hari gini yang nggak buka channel yang satu ini, tentu saja dengan fitur ini rutinitasmu akan menjadi sangat menyenangkan.

3.      Kinerja Optimal dan Baterai Awet
Meskipun kecil, ASUS ZenBook 13 UX331UAL rupanya menyimpan spesifikasi yang amat baik. Untuk kemampuan Multi Tasking yang ditawarkan dalam membuka berbagai aplikasi Microsoft Office dan Desain Grafis berjalan dengan baik dan lancar. Ditunjang dengan performa dari CPU Intel® Core™ i5-8250U Processor, 6M Cache, up to 3.40 GHz hal tersebut terasa tidak mustahil apalagi ditambah dengan dukungan RAM 8GB membuat kinerja dari laptop tersebut menjadi lancar dan nyaman.
Kemudian untuk performa baterainya bisa terbilang cukup awet saat digunakan secara multitasking non-stop, aplikasi pengukuran baterai PCMark menunjukkan bahwa baterai pada ZenBook 13 UX331UAL sanggup memasok daya hingga 4 jam 43 menit. Tentunya, kalau penggunaan Anda tidak terlalu intensif seperti pengujian benchmark tersebut, baterai tentu sanggup bertahan jauh lebih lama. Dalam skenario tertentu, ASUS bahkan mengklaim baterai laptop ini sanggup bertahan hingga 15 jam.
Jadi selain menawarkan keringkasan guna menyokong fleksibilitas dengan kinerja baterai yang baik, laptop ini cocok untuk menemani keseharian kamu kesana kemari.


Itu tadi ulasan singkat yang membuat kita semua ingin mengenal lebih jauh produk yang ditawarkan oleh Asus kali ini. Dengan prioritas untuk mobilitas tanpa batas dan mampu mendukung aktivitas yang membutuhkan efisiensi, ASUS ZenBook 13 UX331UAL hadir untuk memenuhi ekspektasi banyak kalangan Mahasiswa, Traveler, Businessman dan lain sebagainya yang membutuhkan keunggulan-keunggulan yang ditawarkan tersebut. Buat saya pribadi sebagai salah seorang yang memiliki hobi menulis, dengan memiliki gadget yang satu ini akan memberikan kesempatan saya menemukan impian sebagai sosok teman bahagia dalam kehidupan aktivitas sehari-hari.

Desain, Kinerja, Performa dan Kualitas ASUS ZenBook 13 UX331UAL, mungkin belum menjadi yang paling sempurna, akan tetapi apresiasi sebesar-besarnya karena ASUS sebagai Brand Teknologi terus berinovasi dan membuat orang-orang kian mengagumi produk-produk yang ditawarkannya. Terakhir sebagai penutup, era digital adalah era generasi up to date, untuk itu buat kamu yang tidak ingin tertinggal yuk kejar impianmu dengan #2018PakaiZenBook.

Sekian dan Terimakasih

Kamis, 27 September 2018

PENCEGAHAN STUNTING, INVESTASI DINI DALAM MERAIH PELUANG BONUS DEMOGRAFI

Sejak deklarasi MDGs (Millenium Development Goals) pada tahun 2000, Indonesia telah mengimplementasikan kebijakan, program dan kegiatan untuk mencapai target MDGs dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Namun, hingga akhir implementasinya beberapa target MDGs masih belum bisa tercapai sehingga dilanjutkan kembali pencapaiannya melalui program SDGs (Suistainable Development Goals) yang mulai diterapkan sejak tahun 2015 hingga tahun 2030 yang akan datang. Salah satu isu utama yang belum tercapai dalam MDGs dan terus didorong sebagai salah satu pilar tujuan utama SDGs yaitu permasahan dalam mencari solusi berkelanjutan untuk menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Bapak Subandi Sardjoko selaku Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas dalam Konferensi Nasional Ke-7 Promosi Kesehatan pada tanggal 13 September 2017 lalu di Jakarta. Dapat kita cermati bahwa data tersebut yang merujuk pada sumber data Riskesdas sejak tahun 2007, 2010, 2013 dan hasil sementara Sirkesnas 2016 menunjukkan hasil bahwa kualitas angka kecukupan gizi pada masa implementasi MDGs masih belum memadai. Hal ini dibuktikan sebagaimana prevalensi angka kekurangan gizi dan stunting pada balita di Indonesia yang masih tinggi. Sehingga dalam hal ini perlu adanya optimalisasi dari Pemerintah kita dalam menyeleraskan program SDGs dengan intervensi yang memadai melalui Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dalam mengatasi persoalan tersebut.
Sejatinya upaya peningkatan status gizi masyarakat termasuk penurunan prevalensi balita pendek (stunting) menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional yang tercantum di dalam sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2015–2019. Target penurunan prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (dibawah 2 tahun) adalah menjadi 28% (RPJMN, 2015 – 2019).  Hal tersebut seiring dan sejalan dengan hasil yang ditunjukkan pada Riset Kesehatan Dasar 2013 yang mencatat prevalensi stunting nasional mencapai 37,2 persen, meningkat dari tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Artinya, pertumbuhan tak maksimal diderita oleh sekitar 8,9 juta anak Indonesia, atau satu dari tiga anak Indonesia. Prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Myanmar (35%), Vietnam (23%), dan Thailand (16%).
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah gizi kronis sebagai penyebab terjadinya stunting di antaranya yaitu dipengaruhi dari kondisi ibu/calon ibu, masa janin, dan masa bayi/balita, termasuk penyakit yang diderita selama masa balita. Seperti masalah gizi lainnya, tidak hanya terkait masalah kesehatan, namun juga dipengaruhi berbagai kondisi lain yang secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan. Beberapa studi menunjukkan risiko yang diakibatkan stunting yaitu penurunan prestasi akademik (Picauly & Toy, 2013), meningkatkan risiko obesitas (Hoffman et al, 2000; Timaeus, 2012) lebih rentan terhadap penyakit tidak menular (Unicef Indonesia, 2013) dan peningkatan risiko penyakit degeneratif (Picauly & Toy, 2013, WHO, 2013, Crookston et al 2013).
Oleh karenanya upaya perbaikan harus meliputi upaya untuk mencegah dan mengurangi gangguan secara langsung (intervensi gizi spesifik) dan upaya untuk mencegah dan mengurangi gangguan secara tidak langsung (intervensi gizi sensitif). Intervensi gizi spesifik umumnya dilakukan di sektor kesehatan, namun hanya berkontribusi 30%, sedangkan 70% nya merupakan kontribusi intervensi gizi sensitif yang melibatkan berbagai sektor seperti ketahanan pangan, ketersediaan air bersih dan sanitasi, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, sosial, dan sebagainya. Secara umum penanganan permasalahan stunting yang terjadi saat ini sangat berkaitan erat dengan aspek pembangunan lainnya yang menjadi bagian dari  implementasi pada SDGs (Suistainable Development Goals).
Besarnya perhatian pemerintah dalam pengentasan permasalahan stunting ini, tentu saja memiliki tujuan khusus yang ingin dicapai dalam akselerasi pembangunan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Mengapa demikian ? Karena, proyeksi pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Laju pertumbuhan penduduk tersebut digadang-gadang akan mengalami bonus demografi dalam beberapa dekade yang akan datang. Bonus demografi muncul manakala rating usia produktif (15–64 tahun) berada pada angka 70% dari total jumlah penduduk. Intinya, jumlah 70% nanti akan menopang hidup 30% usia nonproduktif yang terdiri atas usia di bawah 15 tahun dan 65 tahun/keatas. Hal tersebut dapat diartikan pula bahwa bonus demografi merupakan kondisi dimana populasi usia produktif lebih banyak dari usia non-produktif.
Indonesia sendiri diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang. Pada rentang tahun 2020-2030, Indonesia akan memiliki sekitar 180 juta berusia produktif, sedang usia nonproduktif sekitar 60 juta jiwa, atau 10 orang usia produktif hanya menanggung 3 atau 4 orang usia non-produktif, sehingga jika permasalahan stunting ini tidak segera mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah saat ini maka dampaknya akan terjadi di masa yang akan datang yaitu kegagalan dalam meraih bonus demografi. Hal tersebut diperkuat dengan data yang ditunjukkan oleh Riskesdas, 2013 mengenai prevalensi stunting menurut kelompok umur di Indonesia rata-rata terjadi pada usia yang masuk ke dalam kategori usia produktif dan bakal calon produktif dalam beberapa dekade yang akan datang.
Hal tersebut sejalan pula dengan penyampaian oleh Wapres JK yang dikutip dari laman www.sehatnegeriku.kemkes.go.id  yaitu “Kalau yang lahir hari ini tidak diberikan gizi yang baik, baik ibu dan anaknya, tidak diberikan ASI Eksklusif maka 20 atau 30 tahun yang akan datang, generasi kita (Indonesia) menjadi generasi yang stunting (kerdil). Berbicara masalah stunting, kita sedang membicarakan bangsa ini ke depan,” ujar Wapres JK saat memberikan arahan dalam pembukaan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi Tahun 2018 di salah satu hotel di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa pagi (3/7). Selain itu beliau juga menegaskan bahwa bangsa yang generasi penerusnya stunting akan berdampak pada rendahnya daya saing dan produktifitas negara. Lalu intervensi apa yang bisa dilakukan sebagai upaya penanganan kasus stunting saat ini ?
Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa upaya perbaikan yang dilakukan harus meliputi upaya untuk mencegah dan mengurangi gangguan secara langsung (intervensi gizi spesifik) dan upaya untuk mencegah dan mengurangi gangguan secara tidak langsung (intervensi gizi sensitif). Implementasi kedua hal tersebut dapat terwujud dengan adanya komitmen yang baik dari Pemerintah Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi stunting dan meningkatkan standar sanitasi. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional telah menargetkan penurunan angka stunting pada anak di bawah lima tahun. Pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya telah menyepakati sejumlah intervensi gizi spesifk, atau langsung, untuk mencegah dan menanggulangi stunting, antara lain:
1.   Promosi ASI dan Makanan Pendamping ASI yang bergizi,
2.      Pemberian tablet zat besi-folat atau multivitamin dan mineral untuk ibu hamil dan menyusui,
3.      Pemberian zat penambah gizi mikro untuk anak,
4.      Pemberian obat cacing pada anak,
5.      Pemberian suplemen vitamin A untuk anak balita,
6.      Penanganan anak dengan gizi buruk,
7.      Fortifkasi makanan dengan zat gizi mikro seperti Vitamin A, besi dan yodium,
8.      Pencegahan dan pengobatan malaria bagi ibu hamil, bayi dan anak-anak.
Selain itu, intervensi juga dilakukan dalam sektor-sektor lain untuk menanggulang penyebab tidak langsung terjadinya kurang gizi, seperti lingkungan yang buruk, kurangnya akses terhadap layanan kesehatan berkualitas, pola asuh yang tidak memadai serta permasalahan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Contoh dari intervensi-gizi sensitif atau tidak langsung ini meliputi:
1.        Intervensi pola hidup bersih sehat (PHBS) seperti cuci tangan pakai sabun dan peningkatan akses air bersih,
2.        Stimulasi psikososial bagi bayi dan anak-anak,
3.        Keluarga Berencana,
4.        Kebun gizi di rumah/di sekolah, diversifkasi pangan, pemeliharaan ternak dan perikanan,
5.        Bantuan langsung tunai yang digabungkan dengan intervensi lain seperti pemberian zat gizi dan pendidikan terkait kesehatan dan gizi.
Selain itu, Pemerintah juga melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Program tersebut bertujuan mengurangi kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku. Tiga komponen strategi STBM adalah penciptaan lingkungan yang kondusif, peningkatan kebutuhan sanitasi, dan peningkatan penyediaan akses sanitasi.
Sampailah kita pada akhir sebuah kesimpulan, pada dasarnya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat melalui Pencegahan Stunting membutuhkan peran serta banyak pihak. Karena sejatinya terdapat investasi besar yang ingin dicapai dalam akselerasi pembangunan Indonesia di masa yang akan datang. Jika kita ingin memperoleh kebaikan dari hasil bonus demografi, maka saat ini kita perlu membuat investasi sedini mungkin melalui kontribusi nyata dalam upaya perbaikan gizi masyarakat dan pembangunan sumber daya manusia yang unggul mulai saat ini. Untuk mewujudkan hal tersebut sebagai warga negara kita juga bisa ikut bersumbangsi dan mengambil peran untuk berpartisipasi aktif melalui gagasan-gagasan kreatif sebagai perpanjangan tangan pemerintah misalnya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, rajin berolahraga, perbanyak makan sayur dan buah, dan cek kesehatan secara berkala. Sederhananya perhatian kecil yang kita berikan jika dilakukan oleh semua pihak dan kalangan akan melahirkan sebuah investasi yang besar di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kita harus optimis dan senantiasa mendukung langkah pemerintah untuk terus mengoptimalkan kinerjanya dalam mewujudkan Indosnesia Sehat melalui Pencegahan Stunting.